Kini, anak-anak dan remaja kerap menggunakan selagi mereka bersama dengan menonton televisi, bermain video games atau laptop, sebelum tidur. Hal ini membuat mereka membutuhkan selagi lebih lama untuk jatuh terlelap dibanding mereka yang jarang nonton TV atau main video games.
“Mengurangi normalitas nonton TV sebelum tidur dapat jadi trick yang baik untuk menunjang anak-anak pergi tidur lebih awal,” kata Louise Foley, seorang peneliti dari Universitas Auckland di Selandia Baru.
Dalam penelitian ini, Louise dan timnya memfokuskan terhadap berapa banyak selagi yang dihabiskan oleh anak-anak dan remaja untuk nonton TV dan main video games sebelum tidur di oploverz.
Para peneliti terhitung mengamati berapa lama selagi tidur peserta studi. Studi ini sudah dipublikasikan secara online terhadap tanggal 14 Januari didalam jurnal Pediatrics edisi cetak Februari.
Selain menyebabkan tagihan listrik membengkak, formalitas ini juga membawa dampak jelek bagi kesehatan.
Dilansir berasal dari Elite Daily, semestinya kami tidak memadukan selagi menonton TV dan selagi tidur.
Layar TV yang tetap menyala mampu merubah otak dan menyebabkan kesalahan siklus tidur.
Kita umumnya menonton televisi untuk membuai diri kami sendiri agar lebih cepat tertidur.
Namun sebenarnya itu cuman ilusi.
Mata anda sebenarnya jadi mengantuk selagi menonton televisi sebab amat lama menatap layar bercahaya.
Apa pengaruh dari kurangnya selagi tidur terhadap anak dan remaja? Dr Roya Samuels, seorang dokter anak di Medical Center Cohen Children di New Hyde Park, New York, beri tambahan pengaruh dari kurang tidur dapat berpengaruh terhadap pola tabiat anak dan remaja yang jadi cepat marah, lebih agresif, dan hiperaktif.