Perbedaan Terigu Protein Tinggi dan Sedang – siapa yang masih bingung dengan jenis-jenis tepung terigu? Mulai dari tepung terigu protein tinggi, sedang, hingga rendah.
Meskipun terlihat sama, tepung terigu memiliki perbedaan yang didasarkan pada kadar proteinnya. Beda jumlah kandungan proteinnya, beda pula sifat dan fungsinya.
Perbedaan tepung terigu ini juga memengaruhi dalam proses memasak, karena tiap jenis tepung penggunaannya pun berbeda-beda.
Maka dari itu, penting bagi anda untuk mengetahui perbedaan dan jenis-jenis tepung terigu agar tidak salah mengolahnya. Lantas, apa perbedaan tepung terigu protein tinggi, sedang, hingga rendah? Mari simak penjelasannya di bawah ini.
ohh iya sebelum itu untuk Anda yang ingin membuat tepung sendiri untuk menghemat biaya dalam pembelian tempung menggunakan Produk mesin penepung diskmill serbaguna
Perbedaan Tepung Terigu Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah
Tepung terdiri dari karbohidrat (atau pati) dan protein. Protein dalam gandum disebut protein pembentuk gluten. Kuantitas dan kualitasnya menentukan hasil akhir kue.
Terigu dengan protein tinggi (hard flour) cocok untuk membuat roti yang kenyal dan berkulit serta produk baking lain yang menggunakan ragi sebagai pengembang.
Sementara itu, terigu protein rendah (soft flour) lebih cocok untuk kue yang empuk dan diberi pengembang kimiawi seperti baking powder dan baking soda. Kandungan protein dalam merek terigu bisa berbeda-beda.
Namun, produsen tepung umumnya sudah memiliki standar label untuk memudahkan konsumen menemukan terigu yang tepat sesuai kebutuhan.
Memanggang atau baking jelas merupakan bentuk memasak yang digemari banyak orang.
1. Tepung Terigu Protein Tinggi untuk Roti (Bread Flour)
Kandungan protein dalam tepung terigu protein tinggi yakni sekitar 13-14 persen.
Disebut tepung untuk roti karena kebanyakan roti memerlukan kadar protein yang tinggi untuk menghasilkan banyak gluten. Semakin tinggi kandungan protein terigu, semakin banyak gluten di dalamnya.
Adonan pun semakin kokoh, sehingga volumenya bisa lebih besar, teksturnya lebih kenyal, dan bagian kulitnya lebih cokelat.
Gluten adalah helaian serabut yang memberikan elastisitas pada adonan roti serta kekenyalan yang khas pada roti yang sudah dipanggang.
Menguleni adonan roti membentuk jaringan serabut gluten yang menjebak udara dan menghasilkan lubang-lubang udara sebagai ciri khas roti.
Tepung terigu protein tinggi juga bisa digunakan untuk membuat mie, karena dibutuhkan tekstur yang kenyal dan adonan yang tak putus jika direnggangkan.
Namun, jangan pakai tepung ini untuk membuat pastry dan cake yang ringan, beremah, dan lembut, ya. Jika Moms ingin membuat roti tapi tidak ada terigu protein tinggi, Moms bisa menggunakan terigu serbaguna.
Tepung berprotein tinggi juga tidak bisa disimpan lama, lho. Tepung ini akan mudah basi dan berjamur, karena glutennya mudah berubah menjadi asam
2. Tepung Terigu Protein Sedang atau Tepung Serbaguna (All-Purpose Flour)
Selanjutnya adalah perbedaan tepung terigu protein sedang, Moms! Ini mengandung protein sekitar 10-12 persen.
Kalau di resep hanya tertulis “terigu”, berarti gunakan terigu serbaguna. Tepung ini merupakan campuran dari hard flour (protein tinggi) dan soft flour (protein rendah).
Kandungan proteinnya yang sedang menawarkan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan.
Tepung terigu protein ini merupakan pilihan yang tepat bila Moms ingin membuat kue, karena bisa digunakan untuk berbagai macam penganan, persis seperti namanya, “serbaguna”.
Selain itu, terigu jenis ini juga paling mudah didapatkan, di warung kecil sekalipun. Menurut artikel di situs web Fine Cooking, cake yang dibuat dengan terigu serbaguna memang agak keras dibanding memakai tepung untuk cake.
Sebaliknya, roti yang terbuat dari terigu serbaguna jadi agak lebih lembut dan kurang mengembang dibanding memakai tepung untuk roti. Namun, untuk pemula, perbedaan ini tidak terlalu jelas.
Moms bisa membuat terigu serbaguna dengan mencampurkan tepung protein tinggi dan rendah dengan perbandingan yang sama.Anda juga bisa memakai tepung untuk roti, tapi hasilnya akan menjadi lebih kenyal.
3. Tepung Terigu Protein Rendah atau Tepung untuk Cake (Cake Flour)
Tak hanya di situ, bagaimana dengan tepung terigu protein rendah? Ini mengandung protein berkisar 5-8 persen.
Tepung untuk cake memiliki ukuran partikel kecil sehingga tepungnya terasa seperti sutera. Ini penting untuk menghasilkan cake yang bertekstur halus dan rata.
Tak hanya untuk membuat cake, terigu protein rendah juga cocok untuk membuat kue kering. Selain kandungan proteinnya paling rendah dibanding kedua terigu tadi, tepung untuk cake juga melalui proses pemutihan yang berbeda dengan tepung lain.
Proses ini meningkatkan kemampuan tepung untuk menjaga air dan gula lebih baik. Ketika membuat kue dengan perbandingan gula lebih banyak daripada tepung, terigu protein rendah bisa menahan mengembangnya, serta tidak mudah hancur.
Jika Moms hanya punya terigu serbaguna saat ingin membuat cake, Moms bisa memasukkan 2 sendok makan tepung jagung (Maizena) ke sendok takar ukuran 1 cup.
Lalu penuhi sisanya dengan terigu serbaguna sampai memenuhi mulut sendok. Jika menggunakan terigu serbaguna saja, kurangi 1 sendok makan per 1 cup tepung yang dibutuhkan agar jumlah protein tepung dalam adonan berkurang.
Tepung terigu adalah bahan yang memiliki karbohidrat kompleks yang mengandung zat pati dan gluten. Terdapat tiga jenis tepung terigu yang bisa dipakai sesuai kebutuhan, yakni tepung terigu protein rendah, sedang dan tinggi.
Bila anda sedang memerlukan mesin pertanian, mesin perkebunan, mesin perikanan, baik pra atau pasca panen, alat dan mesin olahan makanan, alat laboratorium, anda bisa mengunjungi RumahMesin untuk memesan produk.