Kebutuhan ikan tidak ada habisnya dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk konsumsi maupun sebagai ikan hias. Salah satu dari sekian banyak jenis ikan yang sering dicari adalah ikan nila. Ikan nila banyak diminati karena tubuh dan dagingnya yang relatif besar serta rasanya yang enak saat diolah untuk dikonsumsi.
Maka untuk saat ini usaha budidaya ikan nila merupakan salah satu usaha yang paling menarik untuk ditekuni. Selain itu, ikan nila juga memiliki harga yang relatif lebih terjangkau jika dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Memelihara ikan nila tidak sulit, sehingga cocok untuk pemula yang baru mulai belajar budidaya ikan.
Tips Budidaya Ikan Nila Bagi Pemula agar Mendapatkan Keuntungan
Untuk dapat mengolah dan memaksimalkan potensi budidaya ikan nila, Anda harus memahami semua tahapan mulai dari pemilihan lokasi hingga cara perawatan agar hasil maksimal. Dengan memahami semua tahapan tersebut, Anda juga dapat mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi nantinya.
1. Semuanya Ikan Nila
Ikan nila sendiri berasal dari sungai Nil dan danau-danau sekitarnya sebelum akhirnya menyebar ke berbagai negara di lima benua dengan iklim tropis dan subtropis. Ikan nila memiliki daya adaptasi yang baik dan kemampuan berkembang biak yang cukup mudah.
Di alam bebas, Anda bisa menemukan ikan nila di perairan tawar seperti danau, sungai, rawa, atau waduk. Di alam liar, ikan nila memakan tumbuhan air, plankton, dan berbagai jenis hewan air lainnya.
Hal yang membedakan budidaya ikan nila dengan budidaya ikan lainnya seperti lele atau gurame adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk pakan buatan. Disarankan pakan buatan ikan nila memiliki kandungan protein 25%. Biayanya sendiri relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pakan buatan untuk ikan mas atau lele.
2. Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Nila
Ikan nila sebenarnya bisa tumbuh dan dibudidayakan di berbagai jenis media, mulai dari kolam semen, akuarium, kolam tanah, hingga kolam terpal. Anda juga harus memastikan kolam tidak ditumbuhi rumput liar atau pohon besar di sekitarnya karena hal ini tentunya dapat menghambat proses budidaya nantinya.
Beberapa syarat pemilihan lokasi atau kolam budidaya ikan nila yang harus anda perhatikan adalah sebagai berikut :
- Dinding dan dasar kolam yang digunakan untuk budidaya terbuat dari tanah liat (memiliki ketahanan air).
- Memiliki debit air yang tenang (sekitar 8 hingga 15 liter per detik).
- Pastikan air yang digunakan tidak terkontaminasi bahan kimia apapun dan tidak keruh.
- PH optimal air netral berada pada kisaran 6,5 – 8,6 dengan suhu antara 25 – 30 derajat.
- Kemiringan lahan berkisar antara 3 sampai 5 persen. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses irigasi nantinya.
- Tingkat kecerahan kolam berada pada kisaran 20-30 cm.
3. Perawatan Kolam untuk Budidaya Ikan Nila
Setelah memilih lokasi budidaya ikan nila yang tepat, Anda perlu melakukan beberapa langkah persiapan agar dapat mengolah kolam yang ada.
- Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengeringkan dasar kolam. Anda bisa mengeringkan kolam dengan cara menjemurnya di bawah terik matahari selama kurang lebih 3-7 hari (tergantung kondisi cuaca).
- Setelah kering, lakukan proses membajak atau membajak tanah hingga kedalaman kurang lebih 10cm. Bersihkan berbagai macam sampah, kotoran, kerikil, dan lumpur yang masih tertinggal di dasar kolam.
- Proses selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah proses pengapuran kolam. Proses ini penting dilakukan untuk menetralkan kandungan pH kolam agar dalam kondisi optimal. Sesuaikan dosis pengapuran dengan tingkat keasaman tanah yang akan digunakan.
- Setelah itu, Anda bisa memasuki proses pembuahan. Anda bisa menggunakan pupuk kandang atau kompos untuk mengembalikan kesuburan tanah yang akan digunakan. Pemupukan ini sendiri bertujuan untuk memberikan nutrisi bagi hewan atau tumbuhan mikroskopis yang masih ada di sekitar kolam agar nantinya bisa dijadikan pakan alami ikan nila.
- Tahap terakhir adalah irigasi tambak. Anda bisa mulai mengalirkan air ke dalam kolam hingga kedalaman 10 – 20 cm dan diamkan selama 3-5 hari. Setelah itu, isi kolam dengan air hingga ketinggian 60 – 75 cm dan biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna.
4. Pemilihan Bibit Nila
Untuk mendapatkan bibit ikan nila, ada 2 cara yang biasa digunakan. Pertama, Anda bisa mendapatkan bibit ikan nila langsung dari induknya. Cara kedua, Anda bisa membelinya langsung dari pasar atau koperasi perikanan yang menjual benih ikan nila.
Berikut ciri-ciri benih ikan nila yang berkualitas:
- Sebelum memilih, pastikan benih yang akan digunakan memiliki warna yang sama dan berat setiap benih sekitar 30 gram.
- Pilih benih dengan warna belang yang berukuran kurang lebih 12 cm.
- Pilih benih yang terlihat gesit dan memiliki penampilan fisik yang bebas dari cacat.
5. Proses Tebar Benih Nila
Meski ikan nila tergolong ikan yang memiliki proses adaptasi yang cukup mudah dan memiliki daya tahan yang kuat, Anda tetap harus melakukan proses penyebaran benih dengan benar. Berikut ini adalah cara penyebaran benih ikan nila yang optimal:
- Siapkan ember berisi air bersih hingga setengahnya.
- Masukkan benih ikan nila ke dalam ember dan diamkan selama kurang lebih 10 menit.
- Perlahan tambahkan air ke ember sampai penuh dan biarkan selama sekitar 5 menit. Proses ini pada umumnya dilakukan dengan tujuan agar ikan nila dapat beradaptasi dan tidak stres.
- Sebarkan benih ikan nila ke dalam kolam secara perlahan.
6. Perawatan Ikan Nila
Rawat ikan nila dengan memberi makan secara teratur dan menjaga kebersihan kolam setiap saat. Disarankan untuk memberi makan 2 atau 3 kali sehari. Gunakan pakan dengan lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang cukup.
7. Proses Panen Ikan Nila
Berat ideal ikan nila yang siap dipanen biasanya sekitar 500 gram. Waktu pemanenannya sendiri pada umumnya mengacu pada kebutuhan pasar. Namun untuk pemeliharaan ikan nila mulai dari proses penyebaran benih hingga proses panen biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 bulan.
8. Perawatan Ikan Nila
Pemeliharaan ikan nila dapat dilakukan dengan memberi makan ikan nila 2 sampai 3 kali sehari dengan pelet yang dibuat mengunakan mesin pelet ikan. Pastikan untuk memberikan pelet ikan yang berkualitas tinggi pada nila Anda. Pemberian pelet ikan yang berkualitas diharapkan mampu membuat bobot ikan nila mencapai bobot ideal 500 gram. Umumnya berat ini dicapai dalam waktu 3-6 bulan. Jangan lupa untuk memastikan ketinggian kolam berada pada kedalaman 75-100 cm.