Cara Budidaya Ikan Mujair yang Gampang Dilakukan

Cara budidaya ikan mujair. Ikan mujair merupakan ikan yang mudah berkembang biak dan sangat cepat perkembangannya, Sebelum itu, kita cari terlebih dahulu asal mula ikan mujair. Mujari berasal dari nama seorang yang pertama kali menemukan ikan ini yaitu Bapak Mujair, yang menemukan ikan mujair di muara sungai serang Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Oleh karena itu sekarang ikan ini diberi nama dengan ikan mujair.

 

Persiapan

  1. Setelah kolam selesai dibuat, kalau kolamnya banyak air maka harus dikeringkan terlebih dahulu selama beberapa hari. Kemudian diberi kapur atau dilakukan pengapuran untuk menghilangkan dan memberantas hama penyakit atau ikan liar lainnya yang menjadi predator bagi ikan mujair nantinya. Pengapuran dilakukan dengan dosis 25-200 gram/meter persegi. Dan melakukan pemupukan yaitu dengan memberikan pupuk urea dan TSP masing- masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi.
  2. Setelah semua selesai dilakukannya pemupukan. Pemupukan dalam kolam yang berarti agar  merangsang pertumbuhan berbagai macam makanan ikan alami. Dan pertumbuhan ikan akan cepat dikarenakan banyaknya makanan alami tersebut. pupuk yang digunakan merupakan pupuk kandang.
  3. Pakan ikan mujair untuk pembesaran
  4. Jika makanan alami ikan mujair sudah berkurang atau bisa dibilang kolam ikan tidak subur lagi (tidak menghasilkan makanan alami) maka dilakukan pemberian makanan tambahan dengan kapasitasnya yaitu tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Ikan mujair juga dapat diberi makanan berupa pellet yang memiliki kadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi/harinya, ikan mujair diberi makan dua kali sehari pagi dan sore.

 

Cara Budidaya Ikan Mujair

Cara budidaya ikan mujair tergolong cukup mudah karena hanya memerlukan kolam sebagai tempat pemeliharaan ikan berordo Percomorphi ini.

Sebelum itu mari membahas kolam terlebih dahulu. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum membuat kolam pemeliharaan salah satunya yaitu jenis tanah yang akan dijadikan kolam.

Untuk pembuatan kolam Jenis tanah yang baik adalah tanah liat atau tanah lempung karena jenis tanah ini dapat menahan massa air yang besar dan juga tidak cepat bocor sehingga lebih aman untuk dibuat kolam apalagi untuk kolam pembesaran yang akan digunakan untuk merawat ikan mujair yang tinggal tunggu masa pemborokan. Kalian juga dapat menggunakan mesin pelet.

Sama halnya dengan jenis-jenis ikan lain, terdapat beberapa tahap yang perlu dilalui sebelum akhirnya ikan mujair siap panen.

  • Tahap pertama adalah tahap pemeliharaan induk dan tahap pemijahan.
  • Tahap selanjutnya adalah tahap pembibitan
  • Dilanjutkan dengan tahap pembenihan yang mana harus memelihara ikan-ikan mujair yang masih muda tersebut siap dipindahkan ke kolam pembesaran.

Pada proses pemeliharaan bibit mujair, apabila kemudian produktifitas kolam semakin menurun maka harus sesegera mungkin memberikan pakan tambahan supaya ikan-ikan tersebut tidak cepat mati sehingga kerugian dapat dihindari.

 

Proses Pembenihan Dan Budidaya Ikan Mujair

Pemilihan Induk Ikan Mujair:

Betina

  • Memiliki 3 buah lubang yang terpadat urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine.
  • Ujung sirip memiliki warna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
  • Warna perut lebih putih.
  • Warna dagu putih.
  • Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

Jantan

  • Memiliki 2 buah lubang yang terdapat pada alat urogenetial yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
  • Ujung sirip memiliki warna kemerah-merahan terang dan jelas.
  • Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.

 

Proses Pemijahan Ikan Mujair

Perbandingan 3 : 2 induk jantan dan betina adalah untuk kolam ukuran 3 x 4 M, dengan kedalaman air kolam 60 Cm. Bagian dasar kolam sebisa mungkin harus berlumpur halus agar memudahkan ikan mujair membuat gubangan atau sarang. lubang sarang dibentuk cekungan dengan diameter sekitar 10-35 cm.

Pemijahan akan terjadi setelah proses pembuahan selesai, dan telur hasil pemijahan akan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk inkubasi sampai menetas. Pada saat itu induk betina tidak aktif mengkonsumsi makanan dan telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25 oC – 27 oC. Kemudian setelah sekitar 2 minggu setelah menetas, indukan akan melepas larva mereka untuk mencari makanan sendiri.

 

Cara Merawat Ikan Mujair

cara budidaya ikan mujair

1. Konstruksi Kolam

Hingga tahap ini masih sama dengan cara budidaya ikan lainya tergantung dari lahan dan kebutuhan budidaya. Secara umum luas kolam yang digunakan 500 – 1000 M2 Pembuatan Pematang kolam harus kokoh dan kedap air dengan lebar mencapai 50 Cm.

Pada sisi yang berseberangan pemberian saluran pemasukan dan pengeluaran air diletakkan. Dan di beri saringan yang terbuat dari kawat yang mempunyai ukuran lubang kecil agar ikan tidak keluar dari kolam, atau jaring/hapa yang diletakkan pada saluran pemasukan dan pengeluaran.

Kedalaman air kolam biasanya dapat dikisarkan antara 70 Cm – 150 Cm, demi mencegah air luapan ketika hujan masuk kedalam kolam dan juga dapat membuat parit keliling atau diagonal pada kedalaman antara 20 -50 Cm dan Iebar dikisarkan antara 50-200 Cm.

2. Persiapan Pemeliharaan

Sebelum ikan di lepaskan kedalam kolam budidaya, yang harus dilakukan adalah :

  • Penjemuran kolam hingga tanah dasar menjadi retak-retak selama 4-7 hari.
  • Pemberian kapur tohor dosis 25-50 g/M2. Pemupukan dasar : pupuk organik dengan dosis 250-500 g/M2 dan pupuk anorganik seperti urea dan NH4NO3 15 g/ M2, TSP 10 g/ M2,
  • Pupuk ditebarkan secara merata di dasar kolam.

3. Padat Penebaran Benih

Agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan mencapai kuantitas target dapat di lakukan penebaran benih yang sesuai dengan luas kolam budidaya itu sendiri dengan padat tebar 5-10 ekor/ M2 dan ukuran benih yang digunakan berukuran 8-12 cm atau bobot ±15-20 g/ekor.

4. Pemberian Pakan

Agar pemberian pakan maksimal selain pakan alami yang tersedia di kolam, diberikan juga pakan tambahan (pellet) dengan kadungan protein minimal 28%, lemak 30%, dan karbohidrat 15%. Pemberian pakan dilakukan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore hari. 3-5% jumlah pakan yang diberikan sebanyak dari bobot biomassa ikan perhari tergantung dari umur dan bobot ikan

5. Pengelolaan Air

Pengolahan air dapat di berikan dari sumber air yang berasal dari sungai, mata air, sumur atau air hujan. Temperatur yang ideal untuk kondisi air 28-30°C, pH (7-8,5), debit air ±5 Udetik/1.000 M persegi lakukan pergantian air dan penambahan apabila di perlukan, namun biasanya air kolam akan menguap karena terkena sinar matahari. Dapat melakukan pergantian dan penambahan masing-masing sebanyak 25% dari air kolam.

6. Produktivitas

Ukuran panen sebesar 200-300 ekor dengan lama pemeliharaan 3-6 bulan. Produksi yang dihasilkan 1-2 Kg/M2.

Leave a Comment