Menonton Anime Berlebihan Berdampak Kesehatan Mental

Beberapa anime Jepang sempat tertunda lantaran Covid-19, sehingga para pengagum anime terpaksa menelan kekecewaan dan mesti sabar menanti kabar kapan akan dirilis di oploverz. Kini memasuki era new normal, sejumlah anime episode baru udah dirilis sejak bulan Juni 2020. Adapun anime yang udah tayang layaknya Ghost in the Shell, Aggretsuko, The Disastrous Life of Saiki K, Dorohedoro, dan masih banyak anime lainnya lagi.

 

Alasan menyukai anime

Awal kemajuan Jepang menciptakan animasi fiksi yang memasukkan cerita dari kehidupan nyata manusia, berkenaan robot, galaksi, dan bebagai kisah yang akan menggugah imajinasi para penikmat anime Jepang. Anime Jepang biasanya punya gambar yang berwarna cerah serta sifat yang unik dan penuh semangat. Alur ceritanya tidak terprediksi dan jadi seru terhibur disetiap episode. Inilah yang membawa dampak anime Jepang benar-benar digemari banyak orang sampai kancah Internasional.

Tidak hanya bagi anak dan remaja, dewasapun terhitung menyukai koleksi anime Jepang. Selain menghibur, anime menampilkan kisah yang inspiratif, mengajarkan perihal berkenaan hidup meskipun bentuknya animasi. Di samping itu, kita dapat tahu rutinitas dan budaya penduduk Jepang, sifat orang Jepang bahkan kita dapat studi Bahasa Jepang.

Penampilan para tokoh anime benar-benar nyentrik dan unik yang sesuaikan sifat dari tokoh tersebut. Tak jarang, tiap tiap tahunnya diadakan kontes Cosplayer di tiap tiap negara. Cosplayer merupakan sebutan bagi orang yang bernampilan sesuai sifat anime, diawali dari kostum, asesoris, make-up, dan type rambut.

Stadium Pecinta Anime

Tidak seluruh yang bahagia anime disebut Wibu. Baik anak, remaja sampai dewasa yang hobi lihat anime punya tingkatan berbeda.

Newbie, pecinta anime hanya sebatas lihat di televisi, layaknya lihat kartun Jepang di acara TV atau membaca manga (kartun komik) ala kadarnya.

Anime lovers, dapat tahu banyak model anime tapi tidak benar-benar hafal nama tokoh dan rangkaian cerita anime.

Otaku, pengagum berat anime atau manga dan berpengaruh terhadap kehidupan sosial. Biasanya mereka berdiam diri di rumah, mulai studi menggambar kartun Jepang dan nikmati anime yang disukai sendirian.
Otamega, karena keseringan lihat anime sampai larut malam membawa dampak kelelahan mata sehingga manfaatkan kacamata. Kehidupan sosial tidak jadi prioritas dalam hidupnya.

Nijikon, tidak hanya pengagum anime tapi udah terobsesi bersama dengan bentuk sifat anime dan manga yang disukai. Mereka kerap berimajinasi dan bernampilan tokoh anime yang disukai.

Hikikomori, tak hanya bernampilan tokoh anime, mereka udah menarik diri dari lingkungan sosial dan menghabiskan saat 80 persen-nya untuk lihat anime dan membaca manga.

Weeaboo (Wibu), mereka tidak hanya berpenampilan tokoh anime tapi menyukai area kelahiran pengagum animenya, yakni Jepang. Mengenakan pakaian Jepang, bertingkah laku layaknya orang Jepang, padahal belum dulu ke Jepang.

Wapanese, merupakan stadium terberat, benar-benar terobsesi budaya dan pasangan orang Jepang. Mereka kerap berhalusinasi layaknya tinggal di Jepang. Mereka menghabiskan saat 100 persen untuk lihat anime dan mempelajari banyak perihal berkenaan Jepang

Dampak psikologis bagi pengagum berat anime

Hobi lihat anime boleh saja, asalkan tidak berlebihan. Apapun yang terlalu berlebih tidak baik bikin kesehatan. Apalagi kerap lihat anime yang bertema kekerasan atau misteri pembunuhan, tema ini benar-benar berpengaruh terhadap psikologis .

Anime menyuguhkan cerita fiktif berimajinasi, membawa dampak pengagum berat anime cenderung berhalusinasi. Mereka nantinyakurang dapat membedakan realita dunia nyata dan fantasi semu, sehingga tak jarang kerap menentukan “jones” karena saking nikmati dunianya sendiri yang penuh imajinasi.

Kegilaan bersama dengan anime atau manga membawa dampak mereka terdoktrin oleh budaya dan rutinitas orang Jepang. Mereka menghabiskan waktunya hanya untuk menonton, menggambar anime atau berakting layaknya tokoh anime favoritnya. Perilaku inilah yang membawa dampak mereka malas untuk bersosialisasi atau menarik diri dari pergaulan.

Kebiasaan ini tambah membawa dampak mereka tidak produktif dan membawa dampak gangguan kesehatan, layaknya kegemukan, kekurusan atau insomnia.

Jadi bikin orang yang hobi lihat anime, ingat jangan terlalu berlebih karena akan berpengaruh terhadap tingkah laku psikologi dan kesegaran fisik. Sebenarnya hobi lihat anime tak hanya menghibur diri dari kepenatan pandemi ini, terhitung memacu kita lebih berkreatifitas.

Misalnya, menemukan inspirasi pembuatan animasi (bagi yang hobi menggambar), studi memasak kuliner Jepang atau mengembangkan percakapan bahasa Jepang. Terpentingnya, asal hobi lihat anime tidak mengganggu aktifitas sehari — hari dan dapat berkreasi ke perihal yang positif.

Leave a Comment