Briket Tempurung Kelapa-Banyaknya restoran yang menyajikan daging panggang dan makanan ala Korea menyebabkan bisnis briket arang tempurung kelapa berkembang pesat di Indonesia. Pembuatan bahan bakar yang satu ini menggunakan alat pembuat briket, yang tergolong efektif dan efisien.Meski harga briket arang tempurung kelapa tidak semurah arang biasa, namun banyak orang yang membelinya karena dianggap lebih sehat untuk digunakan.
Briket arang yang terbuat dari tempurung kelapa merupakan bahan bakar alternatif yang sering digunakan dalam memasak, khususnya masakan khususnya di Eropa. Sedangkan briket arang batok kelapa digunakan untuk pengasapan hookah di negara-negara Timur Tengah. Di Asia, seperti Korea Selatan dan Jepang, briket arang kelapa digunakan untuk masakan restoran karena dapat menghasilkan panas yang lebih tinggi dibandingkan briket arang atau arang mangrove.
Keunggulan Briket Arang Batok Kelapa
Salah satu keuntungan menggunakan briket kelapa adalah kegunaannya yang Berbeda dengan arang atau bahan bakar lainnya yang mudah habis atau cepat terbakar, briket arang tempurung kelapa memiliki daya simpan yang lama karena tidak cepat habis terbakar saat dibakar. Selain itu, arang akan terbakar meskipun Anda tidak menambahkan banyak minyak tanah atau bensin.
Salah satu keuntungan menggunakan briket kelapa adalah kegunaannya. Berbeda dengan arang atau bahan bakar lainnya yang mudah atau cepat terbakar, briket arang tempurung kelapa memiliki daya simpan yang lama karena tidak cepat gosong saat dibakar. Batubara juga akan menyala meskipun Anda tidak menambahkan minyak tanah atau bensin dalam jumlah besar.
Menggunakan briket arang batok kelapa juga dinilai lebih aman dibandingkan arang biasa karena pembakarannya yang lambat. Anda tidak perlu khawatir memindahkan arang yang dibakar dari satu tempat ke tempat lain. Bahanbakar yang seperti itu tidak akan membakar tangan Anda, karena bara hanya muncul di permukaannya saja dan tidak naik.
Hanya dibutuhkan gagang besi atau kayu untuk memindahkan briket arang batok kelapa. Cobalah untuk menempatkan arang berdekatan dan jangan tumpang tindih saat memindahkannya. Dengan cara ini, api menyebar merata di atas alas panggangan.
Selain itu, hasil pembakaran bahan makanan dengan briket arang batok kelapa dikatakan lebih aman untuk dikonsumsi karena tidak terlalu banyak mengandung karbon. Selain itu, asap yang dihasilkan dari pembakaran briket arang batok kelapa tidak setinggi arang biasa, sehingga Anda dapat membakar makanan tanpa khawatir iritasi mata .
Disebutkan pula bau asap yang keluar dari pembakaran briket arang sabut kelapa lebih harum, karena briket masih mengandung sedikit minyak dari batok kelapa. Menurut review konsumen, aroma makanan yang dibakar dengan briket arang batok kelapa memiliki cita rasa tersendiri dan tidak terlalu menyengat. Ini juga salah satu alasan mengapa daging yang dipanggang dengan arang tempurung kelapa terasa lebih enak.
Selain membakar makanan seperti daging, makanan laut, dan sayuran, briket arang tempurung kelapa memiliki banyak kegunaan lain. Anda bisa melihat informasi berikut agar penggunaan briket arang batok kelapa lebih jelas.
Kegunaan Briket Arang Batok Kelapa
Penjernih air (water purifier)
Selain digunakan sebagai bahan bakar, briket arang yang terbuat dari batok kelapa dapat digunakan untuk menjernihkan air. Air kotor bisa disaring dengan arang untuk menetralisirnya. Umumnya digunakan untuk membersihkan kolam renang dan air minum.
Pengharum sepatu.
Diketahui bahwa sepatu yang jarang dicuci dan basah berbau tidak sedap. Untuk menghilangkan bau tersebut, Anda bisa memasukkan briket arang dari tempurung kelapa ke dalam sepatu Anda. Arang dapat menyerap bau tidak sedap dan kelembapan dari sepatu.
Digunakan pada Dupa sebagai bahan bakar aromaterapi.
Saat ini, banyak jenis aromaterapi dan dupa dibakar di dalam oven. Daripada menggunakan lilin yang cepat habis dan mudah padam, tidak ada salahnya menggunakan briket arang batok kelapa.
Demikian Penjelasan mengenai briket tempurung kelapa, Semoga ulasan ini berguna dan bermanfaat,Sekian dan Terima kasih!.
