Pemerintah konsisten mendorong penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kendaraan, fungsi mengurangi mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sementara ini mayoritas diimpor. Namun, ada fungsi lain yang didapat bagi kendaraan yang gunakan BBG.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mengatakan, sementara dirinya menjabat sebagai Menteri Perhubungan banyak kendaraan berbahan bakar minyak mendambakan beralih ke BBG. Hal tersebut disebabkan ada fungsi yang didapat.
Manfaat tersebut antara lain lebih hemat, karena harga BBG jauh lebih murah ketimbang BBM. Untuk diketahui, sementara ini harga BBG Rp 3.100 per liter setara premium (lsp), jauh lebih murah dibanding Premium Rp 6.450 untuk di lokasi penugasan, di luar wiayah Jawa, Madura dan Bali.
“Kenapa kudu mengubah menjadi gas? Satu lebih murah, jikalau tidak lebih murah, insentif untuk user tidak ada, konsisten animo pasti kecil,” kata Jonan, acara 11th Natural Gas Vehicles and Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition ke-11, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Jonan melanjutkan, bersama dengan gunakan BBG memicu mesin kendaraan jauh lebih bersih, karena takaran RON pada BBG di atas 95, memicu pembakaran pada mesin kendaraan menjadi lebih sempurna dan lebih bertenaga. Dengan begitu, gas membuang hasil pembakaran mesin menjadi jauh lebih bersih sehingga ramah lingkungan. Atau bisa juga ke distributor CNG terdekat.
“Lebih ramah lingkungan, menjadi kita komit melindungi iklim dunia,” tegas Jonan.
Jonan mengungkapkan, sementara ini mengolah gas Indonesia capai 1,4 hingga 1,5 juta barel setara minyak. Dia mendambakan gas tersebut diserap di di dalam negeri, tidak benar satu caranya bersama dengan tingkatkan penyerapan pada sektor transportasi. Dengan begitu, dapat mengurangi impor minyak, karena sementara ini mengolah minyak Indonesia lebih rendah dibanding konsumsi.
“Minyak mentah produksinya sekitar 800 ribu hingga 820 ribu barel perhari. Jadi gas masih jauh banyak untuk kita. Kalau menjelaskan ini untuk mengurangi impor dan segalanya,” tutur Jonan.