Pupuk yang terbuat dari rumput liar dapat mengurangi penumpukan atau sampah dari rumput liar. Menjadi salah satu bentuk pelestarian lingkungan. Kita bisa menggunakan rumput liar menjadi sesuatu yang lebih berguna sehingga bisa mengurangi polusi tanah yang dihasilkan dari sampah yang tidak terpakai. Jadi tidak ada yang terbuang.
Mengurangi biaya untuk pembelian pupuk non organic yang tiap hari harganya bisa semakin mahal, dan dengan pupuk kompos kita bisa meminimalisir pengeluaran. Pupuk kompos yang berasal dari rumput liar bersifat tidak merusak unsur hara dan sangat menyuburkan tanah. Pupuk kompos sifatnya bukan destruktif melainkan konstruktif dalam jangka waktu yang panjang.
Cara Membuat Pupuk Dari Rumput Liar
Bahan untuk membuat pupuk kompos rumput liar sederhana
- Kumpulkan sampah rumput liar
- Usahakan sampah berbentuk potongan kecil-kecil agar mudah terurai.
- Siapkan tempat kira-kira 1-2 meter persegi. Atau bisa menggunakan drum bekas.
- Siapkan terpal penutup.
- EM4 (mikroorganisme alami) bisa dibeli ditoko pertanian.
- Siapkan air.
Cara membuat pupuk dari rumput liar
- Kumpulkan semua sampah berupa rumput liar dari kriteria di atas.
- Masukkan rumput liar yang sudah dikumpulkan kedalam wadah, yang di bawahnya sudah telah ditutupi tanah dan diberi lubang sebagai jalan keluar air.
- Tambah satu lapisan tanah pada bagian atasnya, dan biarkan mikroba aktif yang bekerja untuk mengolah sampah menjadi pupuk kompos.
- Ulangi proses kedua dan ketiga, sampai bahan baku tanah dan sampah rumput liar habis.
- Siram dengan larutan EM4 (bio-activator yang berupa larutan effective microorganism) secara merata.
- Tutup wadah dengan karung goni/terpal.
- Satu minggu sekali, buka dan aduk pupuk kompos, supaya fermentasi merata.
- Tutup kembali kompos dengan terpal/karung goni.
- Setelah satu bulan kurang lebih, silahkan cek pupuk rumput liar. Apabila pupuk kompos sudah berwarna kehitaman dan tidak berbau sampah. Itu artinya pengomposan sudah bisa digunakan untuk pupuk tanaman kita.
Manfaat Pupuk Dari Rumput Liar
Setelah kita mengetahui cara membuat pupuk kompos dari rumput liar kita juga harus tau apa saja manfaatnya? masa kita udah capek capek bikin eh nggak tau manfaatnya.
Berikut adalah Manfaat pupuk kompos untuk tanaman
- Meningkatkan kesuburan tanah
- Kinerja kapasitas serap air ke tanah menjadi meningkat
- Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
- Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
- Kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen) menjadi lebih baik
- Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
- Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
- Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
Kekurangan Pupuk Kompos Dari Rumput Liar
- Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak apabila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
- Akibat dari jumlahnya yang banyak, memerlukan tambahan biaya operasional yang tinggi untuk pengangkutan.Dalam kurun waktu yang singkat, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara.
- Pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga harus membebani biaya bagi petani.
Sementara itu reaksi tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.
Ciri-ciri Pupuk Kompos yang Sudah Matang
- Warna rumput hijau kecolatan
- Tekstur lunak
- Suhu pengomposan sudah kembali seperti suhu awal pengomposan
- Volume menyusut
- Tidak lagi berbau menyengat
Limbah Tanaman yang Biasa Dipakai Untuk Membuat Pupuk Kompos
Jerami Padi Dan Rumput Liar
Jerami padi adalah sisa tanaman yang banyak dihasilkan di Indonesia setelah rumput liar, karena rumput liar mampu tumbuh dengan sendirinya. Karena Indonesia merupakan daerah tropis dan menjadikan beras sebagai makanan pokok di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Sampai saat ini petani padi masih minim yang memanfaatkan jerami padi dan rumput menjadi bahan baku kompos,mereka lebih sering membakarnya dan menjadikannya pupuk. Tanaman padi banyak menghasilkan jerami padi.
Sampah Sayuran
Sampah sayuran bisa diperoleh dari pasar dan perumahan. Pada awalnya sampah ini pisahkan antara yang organik dan anorganik.
Contoh anorganik seperti : kertas, alumunium, kaca, dan lain-lain, yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan daur ulang. Sedangkan sampah organik dapat berupa sayuran, buah-buahan, serta sisa makanan, namun belum dikelola lebih lanjut.
Padahal sampah sayuran biasanya terdiri dari bahan-bahan yang memiliki kandungan air yang cukup banyak. Sehingga memudahkannya cepat membusuk. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya kwalitas sanitasi, pencemaran lingkungan, serta munculnya bibit penyakit tertentu.
Dengan demikian, pengeloaan sampah sayuran memerlukan penanganan lebih lanjut untuk meminimalisir masalah lingkungan sekitar.
Tangkai Jagung
Jagung merupakan makanan sumber karbohidrat setelah beras. Tanaman jagung juga menjadi makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dari budidaya tanaman jagung, limbah yang dihasilkan adalah berupa jerami jagung dan tongkol jagung. Pengolahan limbah jagung juga masih minim, sehingga jika limbah jagung dapat dijadikan pupuk kompos. Maka dapat meningkatkan produktifitas pupuk organik dan mengurangi pupuk yang berbahan kimia.