Proses seleksi penerimaan mahasiswa baru terjadi setiap tahun, tapi tidak jarang calon mahasiswa yang idamkan masuk Kampus Profetik ataupun ke perguruan tinggi gagal cuma dikarenakan ketidaktahuan informasi. Calon mahasiswa kerap dihadapkan beragam pertanyaan yang memicu bingung seperti:
“Saya sesuai kuliah di jurusan apa, ya?”
“Jurusan yang aku minati ada di kampus apa saja, ya?”
“Apa saja jalur masuk perguruan tinggi yang aku idamkan?”.
enam cara strategis yang mampu diterapkan bagi calon mahasiswa agar mampu mengoptimalkan kesempatan masuk universitas, di antaranya:
1. Tentukan Bidang Ilmu yang Ditekuni
Langkah pertama ini adalah cara yang perlu sekali sebelum saat melanjutkan ke tahap-tahap selanjutnya. Biasanya orang-orang yang mengalami kesalahan terhadap tahap ini berakhir bersama ujung penyesalan dikarenakan keliru jurusan. Banyak siswa SMA yang idamkan masuk segera menentukan jurusan atau kampus idaman. Padahal, tahap ini merupakan pemilihan bagi siswa SMA menentukan pilihan dan komitmennya seumur hidup.
Di tahap ini, prinsip yang perlu ditekankan adalah menentukan bidang yang memicu diri sendiri jadi terasa tertantang. Pilihlah bidang yang mampu memicu penasaran, yang memicu sense of wonder, dan juga memicu permohonan untuk mendalami hal selanjutnya jadi seorang expert.
Bidang keilmuan mampu beragam, seperti bidang ilmu politik, ilmu hukum, ilmu agrikultur, ilmu medis, ilmu seni, dan lain sebagainya. Langkah pertama ini perlu direnungkan baik-baik, dikarenakan konsekuensinya bakal jadi tanggung jawab bagi siswa SMA yang bakal masuk ke di dalam universitas.
2. Tentukan Program Studi yang Mendukung Bidang Ilmu yang Dipilih
Langkah seterusnya adalah menentukan jurusan atau program belajar (prodi) yang sesuai bersama bidang ilmu yang dipilih. Langkah ini bakal dijelaskan bersama misal sebagai berikut: katakanlah, bidang ilmu yang diinginkan adalah bidang ilmu medis, itu artinya, ada beberapa alternatif prodi yang relevan bersama dunia medis, misalnya:
Pendidikan Kedokteran
Pendidikan Farmasi
Biokimia
Teknik Biomedis
Ada empat misal prodi yang mampu diambil yang menopang bidang keilmuan medis. Tidak cuma dokter, seseorang mampu berkontribusi di di dalam bidang keilmuan selanjutnya bersama menjadi, misalnya, farmasi yang meracik obat untuk kepentingan medis atau lebih-lebih programmer di dalam pembuatan proses yang menganalisis pertumbuhan penyakit secara digital. Carilah prodi yang relevan bersama bidang ilmu yang idamkan diambil.
3. Cari Tahu Perguruan Tinggi yang Menawarkan Program Studi Pilihan
Setelah menentukan jurusan kuliah yang diinginkan, barulah menentukan universitas-universitas yang menawarkan prodi tersebut. Melanjutkan misal yang tadi, ini beberapa perguruan tinggi yang mampu menunjang:
Fakultas Kedokteran – Universitas Indonesia
Fakultas Kedokteran – Universitas Padjadjaran
Teknik Biomedis – Institut Teknologi Bandung
Teknik Biomedis – Institut Teknologi Sepuluh November
Fakultas Farmasi – Universitas Indonesia
FMIPA Biokimia – Institut Pertanian Bogor
Berikut sekitar misal beberapa kandidat prodi yang relevan di dunia medis. Untuk bidang keilmuan yang lain, mampu diterapkan terhitung bersama cara yang sama.
4. Tentukan Jalur Seleksi yang Akan Ditempuh untuk Masuk Universitas
Secara garis besar, jalur penerimaan calon mahasiswa terbagi jadi empat jalur utama, yakni:
Jalur SNMPTN
SNMPTN atau pernah biasa disebut jalur undangan atau PMDK adalah jalur seleksi masuk kampus negeri tanpa tes seleksi. Jalur ini terbuka khusus bagi calon mahasiswa yang masih duduk di bangku kelas 12. Jadi bagi yang sudah alumni SMA/SMK/MA/sederajat, sudah tidak kembali mampu mendaftarkan diri lewat jalur seleksi SNMPTN.
Jika diamati dari tren kadar penerimaan dari kuantitas peserta yang lolos, cuma di bawah 20 % peserta yang di terima lewat jalur ini. Oleh dikarenakan itu, direkomendasi untuk tidak terkait lewat jalur ini dikarenakan banyak siswa yang gagal lolos seleksi SNMPTN, meski bersama prestasi yang banyak dan nilai rapor yang memuaskan.
Jalur SBMPTN
SBMPTN adalah jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri bersama proses tes/ujian tertulis. Sebelum SBMPTN 2019, SBMPTN adalah ujian yang diselenggarakan secara nasional untuk menyaring siswa-siswi masuk PTN. Untuk SBMPTN 2019, dan di tahun-tahun selanjutnya, SBMPTN adalah proses seleksinya saja bersama mengfungsikan nilai UTBK.
UTBK atau Ujian Tulis Berbasis Komputer adalah sebuah ujian yang dilakukan beberapa kali di dalam setahun, di mana nilai yang didapatkan dari hasil ujian digunakan di dalam SBMPTN ataupun seleksi independen PTN maupun PTS.
Materi Ujian UTBK terdiri atas Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). TPS sendiri menguji Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, dan Pengetahuan Kuantitatif. Untuk TKA dibagi jadi dua, yaitu TKA Saintek, yang menguji Matematika Saintek, Fisika Kimia Biologi, dan TKA Soshum, yang menguji Matematika Soshum, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan Sejarah.
Jalur Ujian Mandiri
Jalur Ujian independen (UM) adalah jalur seleksi masuk kampus lewat tes/ujian yang diselenggarakan oleh tiap-tiap institusi atau kampus yang bersangkutan. Masing-masing kampus memiliki nama, jadwal, dan juga format soal yang berbeda.
Berikut adalah beberapa nama ujian independen yang memadai dikenal:
Universitas Indonesia = Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI)
PKN STAN = Ujian Saringan Masuk (USM) PKN STAN
Institut Teknologi Bandung = Seleksi Mandiri (SM) ITB
Masih banyak kembali nama-nama ujian independen yang ada, terkait bersama makna yang diberikan tiap-tiap universitas.
Jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat Indonesia (SMM PTN Barat Indonesia 2019)
Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat Indonesia merupakan Ujian Mandiri yang dilakukan secara bersama-sama oleh 15 Perguruan Tinggi Negeri. 15 PTN yang tergabung di dalam penyelenggaraan SMM PTN-BARAT 2019 adalah: Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Andalas (Unand), Universitas Jambi (Unja), Universitas Lampung (Unila), Universitas Bengkulu (Unib).
Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Universitas Palangkaraya (UPR), Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Universitas Bangka Belitung (UBB), Universitas Teuku Umar (UTU), Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Universitas Samudera (Unsam).
5. Petakan Tingkat Persaingan dari Alternatif Program Studi yang Diminati
Setelah di awalnya memetakan kandidat prodi yang diinginkan, cara seterusnya adalah memetakan tingkat persaingan dari opsi perguruan tinggi yang dipilih. Indikator yang direkomendasi untuk memetakan persaingan masuk untuk setiap prodi adalah bersama memperbandingkan rasio peminat dan kuantitas kursi yang tersedia.
6. Optimalkan Peluang Penerimaan di Setiap Jalur Seleksi
Pada tahap ini, calon mahasiswa selayaknya sudah mempunyai keputusan mengenai:
Bidang ilmu
(Langkah 1)
Beberapa alternatif prodi yang jadi tujuan kuliah (Langkah 2 & 3)
Peta seberapa ketat persaingan dari tiap-tiap prodi yang jadi tujuan tujuan (Langkah 5)
Langkah seterusnya adalah menentukan strategi yang pas untuk plotting opsi-opsi, agar mampu memaksimalkan kesempatan penerimaan terhadap seleksi SNMPTN, SBMPTN, dan UM.
Untuk SNMPTN, sebaiknya menentukan PTN yang tingkat persaingannya relatif mudah terhadap pilihan pertama. Ini dikarenakan kuantitas peserta yang di terima terhadap pilihan 2 dan 3 relatif benar-benar sedikit. Yang mampu dilakukan seterusnya adalah bersama memandang tren dari histori penerimaan SNMPTN di sekolah terhadap beberapa angkatan di atas.
Untuk SBMPTN, sebaiknya menentukan keliru satu PTN yang ujian mandirinya bentrok jadwalnya satu sama lain, agar keliru satu bakal diikuti Ujian Mandirinya, selagi satu kembali jadi pilihan di SBMPTN. Tips lainnya adalah jika prodi yang persaingannya ketat, sebaiknya diambil di Ujian Mandiri. Ini dikarenakan tingkat persaingan di Ujian Mandiri relatif tidak seketat jalur SBMPTN.
Terakhir adalah mengikuti Ujian Mandiri. Dengan mengikuti ujian mandiri, siswa SMA mampu memaksimalkan kemungkinannya masuk ke di dalam PTN, kesempatan untuk di terima terhitung relatif lebih mudah dikarenakan tingkat persaingan yang tidak ketat.