Membuat Pelet Ikan Apung

Membuat pelet ikan apung, pelet, pemikat, atau mantra cinta merupakan jenis ilmu gaib yang berfungsi untuk memengaruhi alam bawah sadar seseorang agar jatuh cinta kepada orang yang mengirim pelet tersebut.

Istilah “pelet” biasanya digunakan secara khusus untuk merujuk pada ilmu atau praktik mantra cinta di daerah Jawa atau di Indonesia pada umumnya. Di berbagai budaya sepanjang sejarah manusia sebenarnya telah ditemukan beragam bentuk praktik mantra cinta.

Meskipun memiliki nama berbeda tetapi tujuannya sama, yaitu untuk menanamkan rasa cinta di hati sasaran. Tradisi mistik dan spiritual merupakan konsep universal meskipun ditempuh dengan metode-metode yang berbeda.

Setiap masyarakat yang meyakini adanya “kekuatan gaib”, pastilah mereka mengenal berbagai ilmu spiritual, termasuk ilmu yang fungsinya untuk percintaan seperti ilmu pelet. Mesin pelet.

 

Cara Membuat Pelet Ikan Apung

Bahan-Bahan :

  • Tepung kedelai 200 gram
  • Tepung ikan 120 gram
  • Tepung darah 100 gram
  • Kaldu 80 gram
  • Vitamin 50 gram
  • Tepung daun turi 350 gram
  • Dedak halus 350 gram
  • Tepung terigu 100 gram
  • Garam mineral 10 gram

Langkah Membuat Pelet :

  1. Langkah pertama yang harus Anda siapkan dalam pembuatan pelet ikan apung adalah menyiapkan bahan baku. Bahan baku tersebut yang masih kasar bisa Anda haluskan terlebih dahulu dengan menggunakan mesin penggiling. Selanjutnya hasil gilingannya bisa diayak sampai didapatkan tepung yang bertekstur halus.
  2. Kemudian Anda masukkan pertama kali bahan-bahan yang bersifat perekat, seperti tepung tapioka dengan pemakaian sekitar 10% sampai 20% dari total campuran pakan total yang digunakan.
  3. Bisa ditambahkan air secukupnya agar bisa mengikat adonan lainnya. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan tepung gaplek dan tepung onggok.
  4. Masukkan bahan sumber protein utama seperti tepung ikan minimal 20% dari total campuran pakan total. Tepung ikan bisa juga diganti dengan tepung kepala udang, tepung tulang maupun tepung jeroan, sesuai dengan ketersediaan.
  5. Masukkan bahan pelengkap lainnya seperti dedak halus maksimal sebanyak 30% dari total campuran pakan total. Kalau memakai bungkil kedelai bisa dengan konsentrasi maksimal 40%.Untuk pelengkap lainnya seperti minyak ikan maksimal 10% dari total campuran pakan total. Bisa juga ditambahkan 1% sampai 2% kalsium karbonat atau kapur dan juga sekitar 1% sampai 3% vitamin B komplek dan vitamin lainnya. Semua bahan ini kemudian dimixer selama 10 menit hingga benar-benar rata.
  6. Terakhir campuran ini diolah dengan mesin pencampur bahan pelet ikan atau mesin ekstruder sistem kering. Secara otomatis pelet yang dihasilkan sudah dalam keadaan kering dan memiliki sifat pakan apung.
  7. Setelah kering pelet dikemas dalam kantong plastik yang kedap air dan tempatkan dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.

 

Manfaat Pelet untuk Ikan

1. Pakan Ikan Sebagai Pengobatan

Pada dasarnya, ikan yang memperoleh kecukupan nutrisi dari pakan dengan kualitas dan kuantitas yang memadai akan tumbuh dengan baik dan tidak mudah terserang penyakit. Pakan akan membantu terciptanya sistem ketahanan tubuh pada ikan.

Sistem ketahanan tubuh tersebut akan menciptakan imunitas atau kekebalan terhadap serangan penyakit, dan sangat dipengaruhi oleh sistem hormonal. Sementara mekanisme sistem hormonal sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan yang dikonsumsi.

Dengan demikian, apabila pakan yang dikonsumsi berkualitas baik, maka sistem hormonal juga akan berjalan dengan baik dan dengan sendirinya akan terbentuk sistem ketahanan tubuh yang baik pula.

2. Membentuk Warna Tubuh

Salah satu fungsi pakan bagi ikan adalah sebagai pembentuk warna tubuh atau pigmen. Biasanya fungsi pakan tersebut terkandung dalam pakan buatan dan dimanfaatkan dalam kegiatan budidaya ikan hias.

Pakan buatan yang digunakan untuk membentuk warna tubuh pada ikan jika dilihat dari komponen bahan penyusunnya tidak beda jauh dengan pakan buatan lainnya, hanya pada pakan buatan ditambahkan pigmen atau penghasil warna.

Secara fisik pakan buatan yang diperkaya dengan pigmen mudah dibedakan dengan pakan buatan biasa, karena pakan buatan yang diperkaya dengan pigmen biasanya memiliki warna yang khas, merah atau hijau.

Selain itu, keterangan yang menyebutkan adanya tambahan pigmen biasanya juga tertera pada kemasan. Ikan yang diberi pakan dengan kandungan pigmen yang proporsional akan memiliki warna tubuh yang lebih cemerlang dan tajam.

3. Meningkatkan Cita Rasa

Cita rasa sangat mempengaruhi selera konsumen. Ikan yang memiliki cita rasa buruk atau kurang enak biasanya tidak disuukai konsumen. Cita rasa daging ikan ini sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan yang dimakan ikan itu sendiri.

Ikan selain mendapatkan pakan dari pemberian pakan tambahan, juga mendapatkan pakan dari pakan alami. Kualitas pakan alami sangat dipengaruhi oleh lingkungan perairan masing-masing. Setiap lingkungan perairan memiliki kandungan dan kualitas pakan alami yang berbeda-beda.

Dengan demikian, ikan yang memperoleh pakan alami dari suatu lingkungan perairan akan memiliki oroma dan citarasa yang berbeda dibanding dengan ikan sejenis yang memperoleh pakan alami dari lingkungan perairan lain.

Demikian pula jika ikan yang ditangkap pada suatu lingkungan perairan akan memiliki aroma dan cita rasa yang berbeda jika dibandingkan dengan ikan sejenis yang ditangkap pada lingkungan perairan yang sama tetapi pada musim yang berbeda.

Leave a Comment