Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Daun Lamtoro Yang Mudah

Daun lamtoro merupakan daun yang biasanya ditemukan di kebun/sawah daun lamtaro ini mempunyai manfaat yang sangat banyak sekali contoh nya bisa dijadikan pupuk. Pupuk dari daun lamtoro merupakan pupuk organik yang mengandung banyak nutrisi, Maka dari itu simak artikel berikut ini untuk mengetahui cara membuat pupuk organik cair dari daun lamtoro.

Pengertian Pupuk Cair Daun Lamtoro

Pupuk organik cair dari daun lamtoro adalah pupuk organik yang dihasilkan dari bahan dasar daun lamtoro yang telah diolah dan difermentasi secara alami sehingga menghasilkan nutrisi yang mudah diserap oleh tanaman. Proses pembuatan pupuk organik cair dari daun lamtoro melibatkan proses fermentasi anaerobik, yang dilakukan dengan cara merendam daun lamtoro dalam air selama beberapa hari hingga daun terfermentasi dan menghasilkan cairan yang kaya akan nutrisi.

Daun lamtoro yang digunakan sebagai bahan dasar pupuk organik cair memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan magnesium. Selain itu, daun lamtoro juga mengandung zat besi, kalsium, dan sulfur, serta berbagai macam mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.

Bahan Utama Membuat Pupuk Cair Daun Lamtoro

Bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik cair dari daun lamtoro adalah sebagai berikut:

  • Daun lamtoro segar sebanyak 1 kg
  • Air bersih sebanyak 10 liter
  • Gula merah atau molases sebanyak 1 kg

Bahan-bahan ini dapat dengan mudah ditemukan di sekitar lingkungan sekitar, terutama daun lamtoro yang banyak tumbuh di area perkampungan atau perdesaan. Gula merah atau molases juga dapat dibeli di toko bahan-bahan pertanian atau toko makanan ternak.

Cara Mengolah Pupuk Cair Daun lamtoro

Berikut adalah cara membuat pupuk organik dari daun lamtoro:

1. Persiapan bahan-bahan

Siapkan daun lamtoro segar sebanyak 1 kg, air bersih sebanyak 10 liter, dan gula merah atau molases sebanyak 1 kg.

2. Cuci daun lamtoro

Cuci daun lamtoro dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan debu yang menempel pada daun.

3. Potong daun lamtoro

Potong daun lamtoro menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan ukuran sekitar 2-3 cm.

4. Masukkan ke dalam ember

Masukkan daun lamtoro yang sudah dipotong ke dalam ember atau wadah besar lainnya.

5. Tambahkan gula merah atau molases

Tambahkan gula merah atau molases ke dalam ember yang berisi daun lamtoro. Gula merah atau molases berfungsi sebagai sumber karbohidrat untuk mempercepat fermentasi.

6. Tambahkan air

Tambahkan air bersih ke dalam ember hingga mencapai kapasitas 10 liter. Pastikan daun lamtoro benar-benar terendam di dalam air.

7. Tutup ember

Tutup ember dengan kain atau plastik agar tidak terkontaminasi oleh serangga atau kotoran lainnya.

8. Biarkan selama 7-10 hari

Biarkan campuran daun lamtoro, gula merah atau molases, dan air dalam ember selama 7-10 hari. Setelah itu, aduk-aduk campuran tersebut setiap hari.

9. Saring campuran

Setelah 7-10 hari, saring campuran daun lamtoro, gula merah atau molases, dan air dengan menggunakan kain atau saringan. Cairan yang diperoleh merupakan pupuk organik cair yang siap digunakan.

10. Gunakan pupuk organik cair

Pupuk organik cair yang dihasilkan dapat digunakan dengan cara disiramkan ke tanah atau disemprotkan pada daun tanaman. Penggunaan pupuk organik cair secara teratur dapat memperbaiki kualitas tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

Tips Menggunakan Pupuk Daun lamtoro

Berikut adalah beberapa tips dalam menggunakan pupuk organik cair dari daun lamtoro:

1. Jangan mengencerkan terlalu banyak

Meskipun pupuk organik cair daun lamtoro dapat diencerkan dengan air untuk menghasilkan lebih banyak volume, sebaiknya jangan mengencerkannya terlalu banyak. Karena semakin banyak diencerkan, semakin rendah konsentrasi nutrisinya, sehingga hasilnya tidak optimal.

2. Gunakan secukupnya

Gunakan pupuk organik daun lamtoro sesuai dengan dosis yang direkomendasikan. Terlalu banyak menggunakan pupuk organik cair tidak akan memberikan manfaat yang lebih banyak, malah dapat merusak tanaman.

3. Gunakan pada saat yang tepat

Pupuk organik cair daun lamtoro sebaiknya digunakan pada saat tanaman membutuhkan nutrisi tambahan. Biasanya, pupuk organik cair dapat digunakan setiap dua minggu sekali atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.

4. Simpan dengan benar

Simpan pupuk organik cair daun lamtoro di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Penggunaan tutup atau penutup juga akan membantu menghindari penyebaran bau yang kurang sedap.

5. Saring sebelum digunakan

Sebelum menggunakan pupuk organik daun lamtoro, pastikan untuk menyaringnya terlebih dahulu dengan menggunakan saringan. Hal ini akan membantu memisahkan bagian-bagian yang tidak diinginkan seperti serat atau kotoran yang mungkin masih terdapat dalam pupuk organik cair.

6. Perhatikan efek sampingnya

Meskipun pupuk organik cair daun lamtoro sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, perlu juga diingat bahwa penggunaan pupuk organik cair yang berlebihan dapat memberikan efek samping yang merugikan. Hal ini dapat menyebabkan tanaman terlalu tumbuh dengan cepat, sehingga menjadi rapuh dan rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

pupuk organik dari daun lamtoro merupakan pupuk yang dihasilkan dari daun lamtoro yang telah difermentasi secara alami dan mengandung nutrisi yang tinggi untuk tanaman. Pupuk organik cair dari daun lamtoro merupakan alternatif pupuk organik yang ramah lingkungan dan lebih mudah diserap oleh tanaman dibandingkan dengan pupuk kimia sintetis.

Baca Juga : Cara Membuat Pupuk Organik

Pupuk organik cair daun lamtoro dapat membantu meningkatkan kualitas tanah, meningkatkan kepadatan mikroba tanah, dan mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis dalam pertanian. Penggunaannya sangat mudah, cukup dicampur dengan air dan disiramkan ke tanaman secara berkala.

Leave a Comment