Transfer uang antar bank di dalam negeri memang berbeda dengan kirim uang ke luar negeri. Mulai dari tata cara, pemilihan aplikasi, dan prosedurnya. Perbedaan tersebut membuat setiap orang yang melakukan transaksi keuangan ke mancanegara harus lebih teliti dan berhati-hati.
Beberapa Tips Ketika Mengirim Uang ke Luar Negeri
Supaya proses kirim uang ke luar negeri aman dan berjalan lancar tanpa kendala, ada beberapa tips yang bisa diaplikasikan. Hal ini penting untuk diketahui, mengingat semakin banyak penipuan melalui sistem scam setiap seseorang hendak bertransaksi keuangan ke luar negeri. Berikut ini selengkapnya:
1. Menggunakan Aplikasi Transfer Uang Terpercaya
Tips pertama agar aman saat mengirim uang ke luar negeri yaitu memilih aplikasi transfer uang terpercaya. Beberapa aplikasi yang dapat dipilih seperti, Wise, Transfez, Western Union, Spenmo, PayPal dan masih banyak lagi lainnya. Semua aplikasi tersebut berstandar internasional yang menjamin keamanan transaksi.
Beberapa waktu yang lalu, beredar berita seseorang yang terkena penipuan saat mengirim uang ke luar negeri. Hal tersebut disampaikannya melalui cuitan di Twitter. Usut punya usut, ia menggunakan layanan aplikasi jasa transfer uang palsu yang tidak terverifikasi keamanannya.
2. Pilihlah Aplikasi yang Lekat dengan Bank
Tips selanjutnya, memilih aplikasi kirim uang ke luar negeri yang lekat dengan bank. Maksud dari lekat dengan bank adalah memiliki kerjasama, hubungan, atau berada dalam pengawasan bank resmi atau instansi pemerintahan. Salah satu aplikasi yang sudah menerapkannya adalah Western Union.
Pemilihan yang selektif terhadap aplikasi transfer uang akan menghindarkan seseorang menjadi korban penipuan. Selain itu, ketika bertransaksi seseorang menjadi lebih tenang dan tidak was-was. Aplikasi resmi pasti memberikan jaminan 100% keamanan untuk semua penggunanya.
3. Mempersiapkan Informasi yang Diperlukan
Tips berikutnya yaitu mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan ketika proses transaksi. Informasi umumnya meliputi nama lengkap beserta identitas diri pengirim dan penerima, nomor rekening penerima, dan kode transfer yang digunakan. Pastikan semuanya lengkap sebelum bertransaksi.
Hal ini sangat penting dipersiapkan terlebih dahulu sebelum bertransaksi agar prosesnya menjadi lebih mudah dan cepat. Sebab jika tidak lengkap, pengirim akan kerepotan mencari informasi dan data yang belum lengkap, sehingga membuat proses menjadi terhambat.
4. Mencari Tahu Informasi Mengenai Biaya Transfer
Biaya pengiriman/transfer ke luar negeri yang cenderung mahal membuat pengirim harus mencari informasi terlebih dahulu. Hal ini tidak kalah penting karena setiap aplikasi jasa kirim uang ke luar negeri memberlakukan biaya administrasi/biaya tambahan yang berbeda-beda.
Sembari mencaritahu dan mempelajari berapa biaya tambahan, pengirim juga bisa membandingkan biaya tersebut. Mana yang lebih murah sehingga bisa lebih hemat. Mengingat biaya transfer ke luar negeri tidaklah murah. Sebaiknya memang menimbang-nimbang dahulu sebelum memutuskan pilihan.
5. Mencari Tahu Informasi Lebih Lengkap
Tidak hanya mencaritahu biaya transfer, pengirim sebaiknya juga mengetahui informasi lebih lengkap. Contohnya seperti lama waktu pengiriman, dan juga jumlah limit transaksi yang disediakan aplikasi. Perlu diketahui bahwa setiap aplikasi memiliki batas transaksi yang tidak sama, baik nominal atau pengiriman.
Hal ini menjadi penting karena pengirim harus tahu kapan uang bisa diterima dengan aman oleh penerima di luar negeri. Sehingga proses transaksi menjadi berhasil. Umumnya aplikasi kirim uang ke luar negeri membutuhkan waktu 3 hari kerja sampai 5 hari kerja tergantung kebijakan bank di negara tujuan.
Biaya Tambahan Ketika Mengirim Uang ke Luar Negeri
Pembahasan mengenai kirim uang ke luar negeri ternyata tidak hanya tentang biaya administrasi saja. Ada beberapa macam-macam biaya tambahan yang penting untuk diketahui pengirim sebelum melakukan transaksi. Berikut ini 5 jenis biaya tambahan mengirim uang ke bank beda negara:
1. Fixed Rate Fee
Fixed Rate Fee merupakan biaya transfer tetap. Beberapa aplikasi jasa transfer uang ke luar negeri ada yang memberlakukan biaya tetap ini setiap pengiriman uang. Berapa biaya pun tidak dapat disamaratakan karena setiap aplikasi memiliki ketentuan dan kebijakan yang berbeda-beda dengan lainnya.
2. Exchange Rate Fee
Exchange Rate Fee adalah nilai tukar mata uang. Seperti yang diketahui bahwa mata uang Indonesia berbeda dengan negara lain. Ketika mengirimkan uang, tentu akan mengikuti nilai mata uang negara tujuan. Biasanya, beberapa aplikasi jasa transfer akan menarik biaya nilai tukar ini kepada pengirim.
3. Commission Fee
Commission Fee adalah biaya komisi untuk aplikasi. Tentu saja biaya ini akan masuk ke penghasilan aplikasi yang diperuntukkan untuk developer. Besaran komisi umumnya bergantung pada total uang yang dikirimkan. Maka semakin banyak totalnya, maka biaya komisi akan semakin besar.
4. Credit Card Fee
Credit Card Fee yaitu biaya tambahan yang harus dibayar pengirim jika ia menggunakan kartu kredit untuk mendanai pengiriman. Untuk mengetahui seberapa besar biayanya, pengirim bisa menghubungi penerbit atau pengelola kartu kredit tersebut.
5. Receiving Fee
Receiving Fee merupakan biaya penerimaan uang. Beberapa bank di luar negeri ada yang memberlakukan pentarifan Receiving Fee ini. Maka jika tidak ingin jumlah transferan menjadi berkurang, maka pengirim harus mempertimbangkan biaya ini. Caranya dengan melebihkan jumlah pengiriman uang.
Itulah beberapa tips kirim uang ke luar negeri dengan aman dan lancar. Jika ada aplikasi yang memberikan penawaran jasa tidak masuk akal atau bahkan layanan yang tidak jelas, jangan sekali-kali mencoba menggunakannya. Setiap bertransaksi keuangan, sebaiknya memilih yang pasti-pasti saja.