Mendampingi anak studi di tempat tinggal sepanjang 14 hari dapat jadi tantangan sendiri bagi sejumlah orangtua. Anak yang berpikiran moment studi di tempat tinggal sebagai “liburan” ini kerap memicu mereka “ogah” belajar.
Bila di sekolah anak didukung kondisi dan lingkungan yang kondusif, di tempat tinggal anak miliki kebiasaan disuguhkan kondisi nyaman dengan banyak mainan hingga tontonan. Sehingga, studi di tempat tinggal dapat menimbulkan tekanan bagi anak maupun orang tua yang ingin masuk universitas suryakancana.
Mengacu terhadap “Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Mendampingi Anak Belajar Di Rumah” oleh Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), supaya proses studi di tempat tinggal menyenangkan, orangtua dapat menerapkan gaya studi sesuai keperluan anak.Menerapkan gaya studi yang pas tak hanya dapat menopang anak lebih ringan mengetahui pelajaran, namun juga memicu kondisi studi jadi menyenangkan.
“Setiap anak punya gaya studi masing-masing. Orang tua diharapkan mengenal dan mengetahui gaya studi anak, supaya memudahkan didalam mendampinginya studi di rumah,” tulis buku tersebut. Berikut 3 (tiga) gaya studi anak (learning style) yang wajib diketahui orangtua. Visual Anak dengan gaya studi visual lebih bahagia dan ringan menerima informasi dengan langkah melihat. Segala perihal yang menarik secara visual dapat jadi fokus dan ringan dipahami. Apalagi jikalau buku-buku yang dibaca punya visual yang menarik. Hanya saja, anak dengan gaya studi ini kebanyakan punya ada problem mengikuti pelajaran yang disampaikan secara lisan saja tanpa ada perlindungan visual.
Kiat bagi orangtua:
1. Gunakan lebih banyak gambar ketimbang kata-kata.
2. Materi studi dapat disediakan didalam bentuk komik cerita.
3. Lakukan penataan ruang studi yang nyaman gunakan dekoratif hasil karya anak.
4. Sediakan spidol warna untuk pertanda hal-hal yang penting di buku.
5. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi atau berwarna.
6. Gunakan multi-media layaknya studi lewat video yang terkait dengan informasi yang wajib anak pelajari.
7. Ajak anak untuk coba mengilustrasikan ide-idenya ke didalam gambar. Auditori Anak dengan gaya studi auditori kebanyakan lebih peka terhadap nada dan punya minat yang tinggi terhadap musik. Ia jadi kurang tertarik atau ringan bosan jikalau wajib membaca puluhan halaman.
Sehingga, untuk dapat mengingat dan mengetahui pelajaran, anak dengan gaya studi auditori dapat lebih bahagia studi dengan langkah berdiskusi, mendengarkan berasal dari guru atau pembimbing. Kiat bagi orangtua:
1. Ajak anak studi dengan tehnik bercerita.
2. Ajak anak untuk turut berpartisipasi didalam diskusi baik di didalam kelas maupun di keluarga.
3. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
4. Gunakan multimedia layaknya video pembelajaran dengan mentor yang interaktif.
5. Minta anak mengeluarkan ide atau pendapatnya secara verbal.
6. Rekam membuat rekaman berkenaan poin-poin penting yang ia pelajari sepanjang sehari. Lalu, minta anak mendengarkannya lagi sebelum saat tidur.
Kinestetik Anak dengan gaya studi kinestetik dapat lebih peka menerima informasi baru lewat aktivitas. Anak dapat mengingat lama sebuah pelajaran jikalau ia dapat menyentuhnya dengan tangan atau kaki. Gaya studi kinestetik tak dapat tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan atau lihat tutorial pembelajaran.
Tak heran jikalau anak yang punya gaya studi ini dapat studi lebih baik jika prosesnya disertai aktivitas fisik. Kiat bagi orangtua:
1. Gunakan alat peraga, jikalau papan tulis kecil sebagai tempat memecahkan soal. Dengan begitu anak tak hanya dapat duduk diam sepanjang belajar
. 2. Bila sedang mempelajari sains dan benar-benar bisa saja dipraktikkan, anak dengan gaya studi kinestetik dapat benar-benar bahagia belajar.
3. Jangan paksakan anak untuk studi di meja hingga berjam-jam, ajak anak berjalan-jalan kurang lebih tempat tinggal sambil mengerjakan tugasnya atau ajak ke taman untuk membaca buku.
4. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet terhadap selagi belajar.