Peluang Membuka Usaha Seblak Mie Instan

Target pasar yang luas bisa menjadi kelebihan utama dari usaha olahan yang satu ini. Dengan kebiasaan masyrakat Indonesia mengkonsumsi mie instan, tentu akan mendapat peluang pelanggan. Selain itu, bahan baku utama yang berupa gandum tidak sulit untuk mendapatkannya dan yang pasti harganya sangat murah.

Bumbu rempah yang perlu kalian gunakan dalam kuah juga ada pada warung warung, hal ini akan mempermudah pelaku usaha untuk memulai bisis. Berbagai resep olahan seblak mie juga bertebaran ada dalam internet. Peluang usaha seblak mie akan dengan mudah untuk mengganti resep dan mencocokannya dengan yang mereka inginkan sesuka hatinya.

 

Kekurangan Usaha Olahan Seblak Mie

Hal Yang perlu kalian perhatikan adalah, olahan mie seblak yang menyesuakan tren yang sedang beredar. Dengan konsep mengikuti tren yang cepat silih berganti, membuat kita harus menyesuaikan rasa seblak mie kita.

Jika kita tidak mengikuti tren yang beredar, kita dengan mudah akan mengalami penurunan pelanggan dan peminat. Untuk mengurangi kemungkinan ini, jalan keluar alternatifnya adalah dengan menjadikan media sosisal untuk sarana menganalisis tren tren yang beredar. Analisis inilah yang nantinya bisa kalian gunakan sebagai inovasi baru dalam menu kalian.

 

Persiapkan Modal Usaha Jualan Seblak

Membuka sebuah bisnis terutama bisnis kuliner anda harus mempersiapkan modal usaha. Modal usaha yang dipergunakan untuk usaha kuliner seblak terbilang sangat kecil. Anda hanya memperlukan modal usaha untuk membeli peralatan serta bahan baku untuk berjualan seblak.Untuk menghemat anggaran anda bisa melakukan usaha seblak di rumah anda (jika stategis) atau bisa menggunakan gerobak.

Berikut perkiraan modal yang harus anda sediakan :

  • Gerobak : Rp 2.500.000
  • Kompor dan gas : Rp 350.000
  • Blander : Rp 200.000
  • Wajan dan Panci : Rp 300.000
  • Nampan dan serbrt : Rp 50.000
  • Pisau, sendok, garpu : Rp 150.000
  • Piring dan gelas : Rp 200.000
  • Wadah : Rp 100.000
  • Lain-lain : Rp 200.000
  • Bahan baku : Rp 500.000

Total : Rp 4.550.000

Itulah modal awal yang perlu anda persiapkan untuk berjualan seblak. Jika modal tersebut masih besar menurut anda, anda bisa memangkas beberapa anggaran dengan cara memanfaatkan peralatan dapur yang ada di rumah.

Analisa Peluang Usaha Mie Seblak

Tahapan analisa dalam usaha kalian ini sangat penting karena berisi perencanaan, riset, manajemen resiko, hingga evaluasi kegiatan usaha. Kegunaannya adalah untuk menghindar dari kemungkinan paling buruk yang bisa membuat usaha kita bangkrut. Resiko ini tidak bisa kita hindari, tetapi bisa kita minimalisir dengan membuat analisa yang baik.

Riset Peluang Produk Usaha Seblak Mie

Pertama, calon pelaku usaha harus menentukan jenis mie seblak yang ingin kalia buat. Beberapa referensi yang ada di indternet dapat membantu kalian. Melalui survei lewat penyedia jasa pesan antar juga dapat kalian gunakan.

Pahami kelebihan dan kekurangan setiap produk olahan mie agar dapat melakukan antisipasi jika terjadi hal hal yang melenceng dari perencanaan. Penting bagi calon pelaku usaha untuk melakukan risut dahulu terkait olahan kalian. Riset ini kalian butuhkan untuk menentukan bentuk olahan mie seblak seperti apa yang sesuai dengan tren saat ini.

Menentukan Model Distribusi Seblak Mie

Distribusi model itu sangat penting, apakah pelaku usaha ingin membuat restoran, atau hanya sekedar warung pinggir jalan, atau hanya memfokuskan pada pesan antar makanan. Peluang pembangunan restoran usaha seblak mie membutuhkan modal yang tidak sedikit, namun penyajian makanan akan membuat bisnis ini dekat dengan konsumen.

Sedangkan warung pinggir jalan, atau sebut saja kaki lima, dari segi harga biaya tempat akan lebih murah dari yang ada pada restoran dan interaksi antar pelanggan akan berbeda. Jika dalam pesan antar, pelaku usaha harus memastikan untuk cepat menanggapi permintaan hingga komplain pelanggan. Pastikan juga kemasaan kalian menarik dan cantik.

Evaluasi Usaha

Evaluasi bisa kalian lakukan dalam rentang waktu yang tidak menentu. Pelaku usaha menentukan waktu evaluasi, bisa dalam waktu satu minggu, dua minggu, atau satu bulan sekali. Jika memungkinkan, evaluasi idealnya kalian lakukan satu bulan sekali agar kalian bisa melihat dengan jelas dalam rentang waktu bagaimana proses bisnis berjalan.

Hambatan apa yang telak kalian alami, bagian mana yang perlu kalian perbaiki, hingga timbal balik seperti apa yang kalian dapatka dari konsumen. pada tahap ini,pelaku usaha harus fokus pada titik lemah dari bisnis yang kalian alami. Jangan lupa, evaluasi harus kalian lakukan secara kritis dan objektif, sehingga hasil evaluasi nanti bisa kalian jadikan pijakan untuk langkah selanjutnya.

 

Leave a Comment