Proses Membuat Pewarna Batik dari Sabut Kelapa

Membuat Pewarna Batik dari Sabut Kelapa

Sabut Kelapa dapat dibuat menjadi pewarna batik, lantas bagaimana cara Membuat Pewarna Batik dari Sabut Kelapa? ini dia prosesnya!

Sabut Kelapa

Fiber adalah bagian mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat kasar kelapa . Sabut biasanya dianggap sebagai limbah yang cuma ditumpuk menjadi satu di bawah tegakan tanaman kelapa kemudian dibiarkan menjadi busuk atau kering. Penggunaan yang paling banyak hanyalah untuk menjadi kayu bakar. Secara tradisional, masyarakat sudah mengolah sabut untuk diubah menjadi tali kemudian dianyam agar menjadi kesed. Padahal sabut masih mempunyai nilai ekonomis masih sangat cukup baik . Sabut kelapa apabila diurai akan memperoleh hasil serat sabut (cocofibre) dan juga serbuk sabut (cococoir). Akan tetapi produk inti yang berasal dari bahan dasar sabut adalah serat sabut. Dari produk cocofibre akan memperoleh hasil aneka macam derivasi produk dengan memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Di beberapa Negara tak terkecuali di Indonesia sabut kelapa diolah menjadi pupuk tanaman

Batik

Batik merupakan kain Indonesia dengan memiliki gambar yang proses dalam pembuatannya dilakukan secara khusus dengan cara menuliskan maupun menerakan malam pada kain tersebut, kemudian pembuatannya dilakukan dengan cara tertentu yang mempunyai kekhasan. sebagai kesemua teknik, teknologi, dan juga pengembangan motif serta budaya yang terkait, oleh UNESCO sudah ditetapkan menjadi sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Sejak saat itu, 2 Oktober ditetapkan menjadi Hari Batik Nasional.

Teknik seni kain yang mirip batik bisa didapatkan dalam berbagai macam kebudayaan yang ada di dunia seperti contohnya di Nigeria, Tiongkok, India, Malaysia, Sri Lanka serta daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. Batik pesisir Indonesia yang berasal dari dari pulau Jawa mempunyai sejarah akulturasi yang panjang, dengan corak beraneka ragam yang dipengaruhi oleh berbagai macam budaya, serta paling berkembang dalam hal pola, teknik, serta kualitas pengerjaan daripada batik dari daerah yang lainnya.

Batik dipercaya menjadi sebagai ikon budaya penting yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia menggunakan batik sebagai busana kasual dan juga formal yang bisa dipakai dalam berbagai macam acara.

Membuat Pewarna Batik dari Sabut Kelapa

Tanaman kelapa sangat banyak manfaatnya dan juga fungsinya. Dari buah saja kalian bisa memanfaatkan semua bagiannya: daging yang dapat dibuat menjadi santan, minyak, parutan, dimakan segar untuk buah muda, air, tempurung untuk menjadi bahan bakar, kerajinan, dan sabut untuk menjadi bahan kerajinan, tali, sikat, keset, pengisi springbed, bahan bakar, dan lain sebagainya. Untuk pewarna kain batik kalian dapat menggunakan serabut kulit buah atau sabut kelapa (sepet/tapes). Hasil warnanya sangat cukup indah.

  1. Sediakan sabut kelapa yang sudah tua atau degan, kelapa yang masih muda
  2. Potong/rajang sabut kelapa supaya dapat mempermudah dalam proses perebusan.
  3. Untuk memperoleh hasil warna yang maksimal sebaiknya rajangan sabut kelapa dijemur sampai menjadi kering dan warna serabut berubah menjadi berwarna kemerahan. Proses dalam penjemuran membutuhkan waktu sekitar 4-5 hari, tergantung daripada sinar matahari atau cuaca. Setelah menjadi kering, simpan dalam wadah kering maupun kantung semen.
  4. Timbang rajangan sabut kelapa yang sudah jadi. Untuk mencelup kain ukuran 105x230cm diperlukan minimal 10 liter larutan. Oleh karena itu timbang 1kg sabut, letakkan ke dalam panci/dandang stainless. Lalu masukkan air kurang lebih sebanyak 10-12 liter.
  5. Rebus bahan dalam waktu 1 jam. Rebusan harus benar-benar dalam kondisi mendidih. Selama masa perebusan, aduk secara bertahap.
  6. Matikan kompor/api, kemudian kalian angkat panci/dandang yang kalian gunakan untuk merebus.
  7. Dinginkan bahan dan juga larutan dalam waktu semalam.
  8. Saring larutan kalian dapat menggunakan saringan yang terbuat dari bahan stainless.
  9. Larutan siap untuk dipakai menjadi pewarna pada kain.
  10. Ampas yang didapatkan dari sisa perebusan dapat kalian jemur. Setelah menjadi kering dapat digunakan untuk menjadi tambahan bahan bakar, maupun kegunaan lain sesuai dengan kreativitas.
  11. Pakai fiksasi supaya dapat mengunci warna yang terdapat pada kain dan/atau mengubah warna agar berubah menjadi lebih tua atau berubah menjadi gelap.

 

Leave a Comment